Perkembangan Bisnis KALLA

Milestone

1952
  • Hadji Kalla dan Hajjah Athirah Kalla memulai bisnis di bidang perdagangan tekstil, yang kemudian meluas ke bidang transportasi dengan menyediakan bus antar kota, Cahaya Bone.
  • NV Hadji Kalla Trading Company didirikan pada tahun 1952.
  • Tahun 1967, Hadji Kalla menyerahkan kepemimpinan bisnisnya ke Jusuf Kalla.
  • Perusahaan mulai menjadi importir Toyota dan menjadi salah satu Founder Dealer Toyota di Indonesia serta meraih pangsa pasar tertinggi di Indonesia.
  • NV. Hadji Kalla memperluas cakupan bisnis ke Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
1960
1970
Perusahaan mendirikan PT. Bumi Karsa untuk menangani jasa konstruksi seiring meningkatnya kebutuhan jasa konstruksi di masyarakat sekitar.
  • Pada tahun 1984, Perusahaan mendirikan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Islam Hadji Kalla untuk khusus menangani kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.
  • Beberapa perusahaan baru juga didirikan, diantaranya; PT Bumi Sarana Utama (agen aspal curah PT Pertamina), PT Bumi Sarana Agro (perdagangan hasil pertanian) dan PT Makassar Raya Motor (dealer Daihatsu).
1980
1990
  • PT. Baruga Asrinusa Development lahir sebagai jawaban atas tingginya kebutuhan masyarakat akan perumahan.
  • Perusahaan juga mendirikan PT. Bumi Lintas Tama (Transportasi Laut) dan PT. Sahid Makassar Persada (Bisnis Perhotelan).
  • Perusahaan membentuk PT. Kalla Inti Karsa sekaligus membangun Pusat Perbelanjaan Modern, Mal Ratu Indah.
  • Perusahaan juga mendirikan PT. Bumi Sarana Beton (jasa konstruksi, penyedia ready mix, precast dan bata ringan) dan PT. Kalla Electrical System (Penyedia Trafo Listrik).
  • Fatimah Kalla melanjutkan kepemimpinan Jusuf Kalla pada tahun 1999.
  • PT. Hadji Kalla mengalami transformasi dan berubah menjadi Kalla Group.
  • Pada tahun 2003 melalui PT Bumi Jasa Utama, Kalla Group melakukan ekspansi bisnis di sektor penyewaan mobil untuk korporasi.
  • Mendirikan PT Poso Energy (PLTA Poso, Sulawesi Tengah) dan PT Malea Energy (PLTA Malea, Tana Toraja) guna membantu Pemerintah menyediakan pembangkit listrik bagi masyarakat.
  • Berdirinya PT. Bumi Sarana Migas yang mengelola Gas Alam.
  • Melalui PT. Trans Kalla Makassar, Kalla Group juga membangun Trans Studio Makassar, pusat belanja dan taman rekreasi keluarga terbesar di Indonesia.
2000
2010
  • PT. Haka Sarana Investama ditetapkan menjadi Perusahaan Induk (Holding) Kalla Group.
  • Per Januari 2010, Kalla Group memindahkan seluruh kegiatan operasional ke Wisma Kalla Office Building, di Makassar.
  • Menambah bisnis baru di bidang otomotif dengan menjadi main dealer untuk produk KIA, Jeep, Dodge, Alfa Romeo, Fiat, Chrysler melalui pembentukan PT Kars Inti Amanah.
  • Kalla Group mengoperasikan PT Kalla Kakao Industri yang bergerak dibidang usaha pengelolaan biji cokelat menjadi bubuk coklat, coklat cair dan butter. Hasilnya diekspor ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika.
2014
2015
  • Kalla Group melalui PT Bumi Mineral Sulawesi mendirikan pabrik pengelolaan mineral bumi (smelter) di Belopa, Sulsel.
  • PT. Kalla Inti Karsa mengoperasikan Mal Nipah
  • Kalla Group membentuk Perusahaan Sub-holding untuk meningkatkan sinergi antara bisnis sejenis seperti Sub-holding Kalla Automotive, Transportation and Logistics dan Sub-holding Kalla Development & Construction, Energi dan Manufaktur.
  • Solihin Jusuf Kalla menggantikan Fatimah Kalla sebagai President Director Kalla Group.
  • Rebranding menjadi Kalla A Group of Companies dengan tampilan logo dan supergrafis terbaru.
  • Kalla Group mendirikan Saoraja Hub, sebagai ekosistem startup di Indonesia Timur.
  • Kalla Group mendirikan Institut Teknologi & Bisnis Kalla.
     
     
2018-2021
1952
  • Hadji Kalla dan Hajjah Athirah Kalla memulai bisnis di bidang perdagangan tekstil, yang kemudian meluas ke bidang transportasi dengan menyediakan bus antar kota, Cahaya Bone.
  • NV Hadji Kalla Trading Company didirikan pada tahun 1952.
1960
  • Tahun 1967, Hadji Kalla menyerahkan kepemimpinan bisnisnya ke Jusuf Kalla.
  • Perusahaan mulai menjadi importir Toyota dan menjadi salah satu Founder Dealer Toyota di Indonesia serta meraih pangsa pasar tertinggi di Indonesia.
  • NV. Hadji Kalla memperluas cakupan bisnis ke Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
1970
Perusahaan mendirikan PT. Bumi Karsa untuk menangani jasa konstruksi seiring meningkatnya kebutuhan jasa konstruksi di masyarakat sekitar.
1980
  • Pada tahun 1984, Perusahaan mendirikan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Islam Hadji Kalla untuk khusus menangani kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.
  • Beberapa perusahaan baru juga didirikan, diantaranya; PT Bumi Sarana Utama (agen aspal curah PT Pertamina), PT Bumi Sarana Agro (perdagangan hasil pertanian) dan PT Makassar Raya Motor (dealer Daihatsu).
1990
  • PT. Baruga Asrinusa Development lahir sebagai jawaban atas tingginya kebutuhan masyarakat akan perumahan.
  • Perusahaan juga mendirikan PT. Bumi Lintas Tama (Transportasi Laut) dan PT. Sahid Makassar Persada (Bisnis Perhotelan).
  • Perusahaan membentuk PT. Kalla Inti Karsa sekaligus membangun Pusat Perbelanjaan Modern, Mal Ratu Indah.
  • Perusahaan juga mendirikan PT. Bumi Sarana Beton (jasa konstruksi, penyedia ready mix, precast dan bata ringan) dan PT. Kalla Electrical System (Penyedia Trafo Listrik).
  • Fatimah Kalla melanjutkan kepemimpinan Jusuf Kalla pada tahun 1999.
2000
  • PT. Hadji Kalla mengalami transformasi dan berubah menjadi Kalla Group.
  • Pada tahun 2003 melalui PT Bumi Jasa Utama, Kalla Group melakukan ekspansi bisnis di sektor penyewaan mobil untuk korporasi.
  • Mendirikan PT Poso Energy (PLTA Poso, Sulawesi Tengah) dan PT Malea Energy (PLTA Malea, Tana Toraja) guna membantu Pemerintah menyediakan pembangkit listrik bagi masyarakat.
  • Berdirinya PT. Bumi Sarana Migas yang mengelola Gas Alam.
  • Melalui PT. Trans Kalla Makassar, Kalla Group juga membangun Trans Studio Makassar, pusat belanja dan taman rekreasi keluarga terbesar di Indonesia.
2010
  • PT. Haka Sarana Investama ditetapkan menjadi Perusahaan Induk (Holding) Kalla Group.
  • Per Januari 2010, Kalla Group memindahkan seluruh kegiatan operasional ke Wisma Kalla Office Building, di Makassar.
  • Menambah bisnis baru di bidang otomotif dengan menjadi main dealer untuk produk KIA, Jeep, Dodge, Alfa Romeo, Fiat, Chrysler melalui pembentukan PT Kars Inti Amanah.
2014
  • Kalla Group mengoperasikan PT Kalla Kakao Industri yang bergerak dibidang usaha pengelolaan biji cokelat menjadi bubuk coklat, coklat cair dan butter. Hasilnya diekspor ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika.
2015
  • Kalla Group melalui PT Bumi Mineral Sulawesi mendirikan pabrik pengelolaan mineral bumi (smelter) di Belopa, Sulsel.
2018-2021
  • PT. Kalla Inti Karsa mengoperasikan Mal Nipah
  • Kalla Group membentuk Perusahaan Sub-holding untuk meningkatkan sinergi antara bisnis sejenis seperti Sub-holding Kalla Automotive, Transportation and Logistics dan Sub-holding Kalla Development & Construction, Energi dan Manufaktur.
  • Solihin Jusuf Kalla menggantikan Fatimah Kalla sebagai President Director Kalla Group.
  • Rebranding menjadi Kalla A Group of Companies dengan tampilan logo dan supergrafis terbaru.
  • Kalla Group mendirikan Saoraja Hub, sebagai ekosistem startup di Indonesia Timur.
  • Kalla Group mendirikan Institut Teknologi & Bisnis Kalla.